Pancasila Landasan Kuat Demokrasi Masyarakat Majemuk

garuda-pancasila

garuda-pancasila

Praha – Indonesia contoh negara yang berhasil menjalankan proses demokratisasi. Ini berkat landasan Pancasila, falsafah yang digali dari kebudayaan sendiri.

Hal itu dikemukakan Prof. Dr. Francois Raillon, ahli keindonesiaan dari Center Asie du Sud-Est, Paris, dalam seminar bertitel The Elections and Democratization in Indonesia: Comparative Perspective di Czech Academy of Science, Praha (28/5/2009).

Menurut Raillon, setelah terjadi reformasi 1999, Indonesia yang penduduknya majemuk dengan cepat berkembang menjadi negara demokratis baru, meskipun perkembangan demokrasi di Indonesia itu mengalami banyak tantangan.

“Kemunculan Indonesia sebagai negara demokrasi baru tersebut didukung oleh adanya landasan menuju sistem tersebut, yakni Pancasila,” tandas Raillon.

Dikatakan bahwa falsafah ini berakar kuat dari kehidupan masyarakat di desa-desa di Indonesia yang tidak hirarkis, kemampuan untuk mengubah berbagai gagasan yang beda dan diintegrasikan dalam nilai-nilai kehidupan sehari-hari.

Sementara itu PhDr. Jan Bures dari Charles University, Praha, menilai bahwa ada kesamaan antara Ceko dan Indonesia dalam proses peralihan menuju negara demokrasi.

Kesamaan itu antara lain karena ada faktor menentang rejim yang berkuasa dalam kurun waktu lama, dan ada peran tokoh nasional, yang didukung para pemuda untuk melawan rejim lama. Bures juga menerangkan proses peralihan menuju demokrasi di Ceko yang berjalan dengan damai di 1989.

Diragukan

Pada mulanya Indonesia diragukan bisa muncul sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia seperti sekarang. “Karena dianggap tidak memiliki cukup persyaratan menuju negara demokratis,” papar pembicara dari Indonesia, Prof. Dr. Mohtar Masoed.

Tapi, lanjut Masoed, walaupun demokratisasi di Indonesia dianggap oleh sebagian orang sebagai non performing dan mengalami derajat kepercayaan sangat rendah, namun pada kenyataannya Indonesia mampu menegakkan sistem demokrasi.

Masoed menegaskan bahwa meskipun saat ini masih terdapat banyak kelemahan, masalah dan tantangan, namun pemerintah Indonesia tidak akan kembali ke rezim otoriter.

Dubes RI Salim Said dalam sambutannya mengatakan bahwa seminar hasil kerjasama KBRI Praha dengan Center of Global Studies – Charles University ini bertujuan untuk mempromosikan Indonesia di kalangan kaum intelektual Ceko, agar mereka lebih mengenal Indonesia. Ini merupakan seminar tentang Indonesia edisi ketiga di bawah Salim.

Seminar yang dibuka oleh Direktur Center of Global Studies Dr. Marek Hrubec ini hadiri oleh sejumlah duta besar negara sahabat di Praha, para peminat keindonesiaan, termasuk Prof. Dr. Bernard Dahm, indonesianis dari Jerman.

(es/es)

3 Tanggapan

  1. Super-Duper site! I am loving it!! Will come back again – taking you feeds also, Thanks.

  2. You made some good points there. I did a search on the topic and found most people will agree with your blog.

  3. ok thank you ……………

Tinggalkan komentar